Hajar adalah lelaki yang sangat humoris dan suka bergaul dengan teman-teman. Ia begitu penyayang kepada semua orang. Bahkan, rasa sayang itu melebihi dirinya sendiri.
Selain mempunyai rasa sayang yang kuat, lelaki itu juga begitu ambisius dan tak kenal menyerah atas apa yang diinginkan, sehingga sering dipandang sebelah mata oleh orang-orang.
Hingga suatu ketika, ia diberi ujian oleh sang pencipta. Sakit yang dideritanya cukup lama. Meski telah berusaha berobat dari satu desa ke desa yang lain, belum juga menyembuhkan penyakitnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tidak hanya itu, keluarganya juga sempat membawanya ke suatu kota. Meskipun keuangan ekonomi sangat terbatas, tapi tidak mengurungkan niat keluarganya untuk berobat.
Hampir setahun lebih, belum diketahui jelas apa penyakit yang sedang diderita. Hal itu menimbulkan banyak asumsi liar yang muncul dari orang-orang kampung.
Ada yang berpendapat bahwa, Hajar mengkonsumsi narkoba, sehingga mengalami gangguan jiwa. Tentu itu membuat mental keluarganya cukup terganggu, terutama Ibunya.
Terlebih lagi, Hajar selalu menjadi bahan omongan orang-orang. Bagaimana tidak, lelaki yang dulunya sangat ambisius, kini terlihat seperti anak kecil.
Melihat itu, ibunya begitu sedih. Tak tahu lagi harus berbuat apa. Namun keluarganya tetap yakin dan percaya bahwa suatu saat Hajar akan kembali sembuh seperti dulu lagi.
Seiring berjalannya waktu, serta doa-doa yang dipanjatkan oleh keluarga tercinta, perlahan-lahan Hajar mulai diberikan kesembuhan oleh sang kuasa.
Hari demi hari, Hajar terlihat semakin membaik. Walaupun belum sepenuhnya, tetapi ia mulai bergaul dengan teman-teman dan beraktivitas seperti biasanya.
Meski sudah ada perubahan dalam diri Hajar, tetap masih saja ada orang-orang yang takut untuk berbicara dengannya. Ia seperti hantu yang dapat menakuti.
Selain itu, Hajar juga sering menjadi bahan lelucon buat orang-orang sekitar, karena dianggap memiliki gangguan jiwa. Tentu itu membuat ia merasa terasing di kampung sendiri.
Akhirnya, Hajar memilih untuk mengkonsumsi minuman keras sebagai salah satu cara untuk menenangkan pikirannya. Hal itu terus dilakukan hampir setiap harinya.
Sementara, ibunya tidak tegah melihat kelakuan anak lelakinya itu terus mengkonsumsi minuman keras. Meski terasa sakit, tapi lagi-lagi harus banyak bersabar.
Doa seorang ibu memang begitu mujarab. Meskipun terlihat seperti bohong, namun itulah kuasa Tuhan. Manusia tidak ada yang dapat menebaknya.
Hingga kini, Hajar mulai sadar, dan sudah memanfaatkan hari-harinya dengan baru. Seperti mengikuti pengajian. Bahkan, ia dipercayakan menjadi seorang guru ngaji.
Untuk menjadi seperti Hajar, tentu tidak semua orang bisa. Sebab, harus berpura-pura tidak mengetahui apa yang dibicarakan orang lain terhadap dirinya. Sekalipun itu sangat jelek dan menyakiti hati.
Bagi Hajar, terkadang perkataan manusia tidak semudah melempar batu di laut, tapi ia tidak tahu, sedalam mana akan tenggelam. Karena masih ada tuhan sang pemberi anugerah.
Semuanya telah dilalui dengan rasa syukur, sabar dan ikhlas. Terus berbuat baik kepada semua orang dengan menjadi versi terbaik buat dirinya sendiri. (**)
Penulis : Rahmania Duwila