Hendra Sebut Belum Ada Fakta Kliennya Suap AGK, Periksa Semua yang Terlibat

- Wartawan

Kamis, 18 April 2024 - 20:45 WIT

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sidang Pemeriksaan Saksi Kasus Dugaan Suap Proyek Lingkup Pemerintah Provinsi Maluku Utara yang Melibatkan AGK, Daud Ismail, Ramadhan Ibrahim dan Kristian Wuisan. (Rakyatmu)

Sidang Pemeriksaan Saksi Kasus Dugaan Suap Proyek Lingkup Pemerintah Provinsi Maluku Utara yang Melibatkan AGK, Daud Ismail, Ramadhan Ibrahim dan Kristian Wuisan. (Rakyatmu)

RAKYATMU.COM – Kuasa hukum Kristian Wuisan, Hendra Karianga menyebut tidak ada fakta bahwa kliennya terbukti melakukan penyuapan terhadap Gubernur Maluku Utara Nonaktif Abdul Gani Kasuba (AGK) untuk mengamankan proyek-proyek yang masih dalam proses tender.

Kristian Wuisan ialah satu dari tujuh terdakwa dalam kasus operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang saat ini menjalani sidang pembuktian di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri Ternate.

“AGK diperiksa kasus OTT atas dugaan suap proyek di lingkup Pemerintah Provinsi Maluku Utara dengan saksi Kristian Wuisan dan sampai hari ini belum ada fakta yang bisa dibuktikan jika klien saya melakukan penyuapan,” katanya pada Kamis (18/4/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurutnya, kliennya mendapatkan proyek karena ditunjuk oleh AGK dengan alasan perusahaannya memenuhi syarat standar kualifikasi dalam mengikuti lelang yang ditenderkan melalui Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).

BACA JUGA :  Pergi Kebun, Warga Foramadiahi Kota Ternate Dilaporkan Hilang

“Jadi klien saya mengikuti itu, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam pemenangan tender proyek seperti standar kualifikasi yakni syarat teknis, administrasi dan lain-lainnya,” bebernya.

Hendra mengungkapkan bahwa dalam persidangan AGK secara jelas meminta kepada Pokja dan Biro Pengadaan Barang dan Jasa (BPBJ) Maluku Utara agar rekanan-rekanan yang sudah list namanya untuk dimenangkan dalam proses tender proyek.

“Ini terbongkar saat persidangan bahwa AGK sendiri menitip nama-nama kontraktor untuk dimenangkan, jadi bukan atas perintah langsung pihak kontraktor tapi inisiatifnya dengan harapan bisa mendapatkan fee 10 hingga 15 persen usai pekerjaan,” ungkapnya.

Hendra juga mengatakan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Maluku Utara Tahun 2021 sampai 2024 mencapai Rp 17 Triliun, namun tidak bisa juga membiayai operasional AGK sehingga meminta fee kepada pihak rekanan dan ASN yang diimingi-imingi jabatan.

BACA JUGA :  DPRD Kota Ternate Setujui Ranwal RPJPD 2025-2045

“Atas hal itu, maka AGK mencari celah untuk meminta uang ke rekanan dan ASN untuk dijanjikan jabatan. Dana operasional AGK dari tahun 2020 dan 2023 kurang lebih Rp 29 Miliar, dan setiap tahunnya dana operasionalnya berkisar Rp 10 Miliar bahkan lebih,” ujarnya.

Hendra menyebut, jika birokrasi tidak segera dibersihkan, maka praktik-praktik korupsi akan terus tumbuh subur. Sehingga nama-nama yang diduga ikut terlibat dalam kasus ini yang sudah termuat dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) maupun semua barang bukti harus diperiksa tanpa ada pengecualian.

“Saya pikir kalau Komisi Pemberantasan Korupsi mau serius memberantas korupsi, maka pertama kali harus menuntaskan dengan membersihkan birokrasi, karena korupsi bermula dari situ,” pungkasnya. (**)

Penulis : Haerudin Muhammad

Editor : Diman Umanailo

Berita Terkait

Pansus Taliabu Sampaikan Hasil Penelusuran Pinjaman Daerah, Puluhan Miliar Tak Terpakai
Probowo Desak Kejari Sula Tetapkan Tersangka Baru Kasus Korupsi BTT
Kajari Taliabu Bantah Isu Pejabat Kejari Pungli
Kejari Sula Pastikan Ada Tersangka Baru Kasus Korupsi BTT 
Belum Tetapkan Tersangka Baru Kasus BTT Sula, Komitmen Kejari Dipertanyakan
Kejati Malut Segera Periksa Bupati Sula Soal Kasus Dugaan Korupsi Power House Taliabu
Polres Ternate Jadwalkan Pemeriksaan Kasus Dugaan Perselingkuhan Oknum Polisi
Kapolres Pulau Taliabu Usulkan Alat Penerbitan SIM di Tahun 2026

Berita Terkait

Jumat, 28 November 2025 - 18:30 WIT

Pansus Taliabu Sampaikan Hasil Penelusuran Pinjaman Daerah, Puluhan Miliar Tak Terpakai

Rabu, 26 November 2025 - 23:25 WIT

Probowo Desak Kejari Sula Tetapkan Tersangka Baru Kasus Korupsi BTT

Rabu, 26 November 2025 - 22:50 WIT

Kajari Taliabu Bantah Isu Pejabat Kejari Pungli

Selasa, 25 November 2025 - 23:47 WIT

Kejari Sula Pastikan Ada Tersangka Baru Kasus Korupsi BTT 

Jumat, 21 November 2025 - 23:22 WIT

Belum Tetapkan Tersangka Baru Kasus BTT Sula, Komitmen Kejari Dipertanyakan

Rabu, 19 November 2025 - 17:35 WIT

Kejati Malut Segera Periksa Bupati Sula Soal Kasus Dugaan Korupsi Power House Taliabu

Kamis, 13 November 2025 - 13:48 WIT

Polres Ternate Jadwalkan Pemeriksaan Kasus Dugaan Perselingkuhan Oknum Polisi

Senin, 10 November 2025 - 19:13 WIT

Kapolres Pulau Taliabu Usulkan Alat Penerbitan SIM di Tahun 2026

Berita Terbaru

Juru Bicara Fraksi PKD DPRD Pulau Taliabu, Budiman L. Mayabubun saat menyerahkan rekomendasi ke pemerintah. Foto: Istimewa

Daerah

Fraksi PKD DPRD Pulau Taliabu Soroti Isi Dokumen RPJMD

Kamis, 27 Nov 2025 - 19:13 WIT

Kejari Pulau Taliabu Gelar Konferensi Pers Membantah Dugaan Oknum Jaksa Lakukan Pengutan Liar. (Rakyatmu)

Hukrim

Kajari Taliabu Bantah Isu Pejabat Kejari Pungli

Rabu, 26 Nov 2025 - 22:50 WIT