RAKYATMU.COM – Proses hukum kasus dugaan tindak pidana pengeroyokan terhadap seorang petugas Panwas Desa bernama Hamsa Masuku yang terjadi di Desa Kabau Pantai, Kecamatan Sulabesi Barat, Kepulauan Sula, Maluku Utara, dalam waktu dekat bakal dilakukan penetapan tersangka.
Sebelumnya, kasus pengeroyokan yang dilakukan oleh 10 orang pelaku dengan inisial HM, IU, MG, ZU, AF, DB, OGD, HY, I, S itu diduga dilakukan oleh tim pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Kepulauan Sula, Fifian Adiningsih Mus dan M. Saleh Marasabessy (FAM-SAH)
Kasus tersebut bermula ketika Hamsa Masuku melarang tim Paslon FAM-SAH agar tidak melakukan acara pesta joget usai melakukan kampanye. Pasalnya, tidak ada izin resmi yang memperbolehkan adanya acara joget tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dari situ, Hamsa Masuku lantas dikeroyok oleh sejumlah tim Paslon FAM-SAH usai dirinya berbicara menggunakan mic melarang dilakukan pesta joget. Kasus tersebut terjadi pada 11 November tahun 2024 bulan kemarin.
Kepala Satuan (Kasat) Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Kepulauan Sula, Provinsi Maluku Utara, Iptu Rinaldi Anwar mengatakan, kasus dugaan pengeroyokan tersebut dalam waktu dekat bakal dilakukan gelar perkara dan penetapan tersangka.
Meskipun begitu, sebelum gelar perkara dan penetapan tersangka, penyidik Reskrim Polres Kepulauan Sula terlebih dulu melakukan pemeriksaan terhadap satu orang saksi yang sampai saat ini belum dimintai keterangan oleh penyidik.
“Kita tinggal menunggu saja, karena satu orang saksi sudah direncanakan untuk dimintai keterangan pada Rabu 4 Desember 2024, dan selanjutnya akan dilakukan penyusunan berkas untuk penetapan tersangkanya,” tandasnya, Selasa (3/12/2024).
Sekadar informasi, sejauh ini penyidik Reskrim Polres Kepulauan Sula telah meminta keterangan terhadap 10 saksi yang juga diduga merupakan pelaku pengroyokan tersebut, sehingga dalam waktu dekat bakal dilakukan gelar perkara dan penetapan tersangka. (**)
Penulis : Aryanto
Editor : Redaksi