Polres Kepulauan Sula ‘Keras’ Usut Mafia BBM, Polisi Takut atau Terlibat?

- Wartawan

Kamis, 12 Desember 2024 - 11:04 WIT

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi Mafia BBM Bersubsidi. (Istimewa)

Ilustrasi Mafia BBM Bersubsidi. (Istimewa)

RAKYATMU.COM – Polres Kepulauan Sula, Maluku Utara didesak segera mengusut tuntas dugaan mafia BBM (Bahan Bakar Minyak) bersubsidi jenis minyak tanah. Pasalnya laporan terkait dugaan tersebut sejak 5 November 2024 belum ditindaklanjuti oleh polisi.

Sekadar diketahui, Rasman Buamona melaporkan dugaan mafia BBM di SPKT berdasarkan data hasil investigasi administrasi yang ditemukan perbedaan jumlah pangkalan. Dimana, data pangkalan minyak tanah di Disperindagkop terdaftar 98.

Sementara di PT. Sanana Lestari menyalurkan BBM minyak tanah sebanyak 101 pangkalan. Hal ini menunjukan ketidaksesuaian data dari Disperindagkop dan PT. Sanana Lestari, karena ada kelebihan tiga pangkalan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Lama tak diusut, Rasman Buamona sebagai pelapor langsung menggelar aksi unjuk rasa di depan Polres Kepulauan Sula pada 10 Desember, untuk meminta kejelasan soal persoalan itu. Namun aksi tersebut tidak digubris polisi.

BACA JUGA :  PT IWIP Diduga Larang Pekerja Salurkan Hak Pilih di Pilkada Maluku Utara

Dalam aksinya Rasman mempertanyakan dugaan kasus ini, sebab sejak dirinya mendatangi Reskrim, belum didisposisi oleh Kapolres Kepulauan Sula. “Jangan-jangan Polisi takut atau terlibat dalam masalah ini? Karena sampai sejauh ini belum ditindaklanjuti,” tegas Rasman dalam orasinya.

Menurut Raman, dugaan itu bukan saja terjadi di tahun ini melainkan sudah lama dilakukan oleh oknum-oknum mafia BBM bersubsidi, karena data hasil investigasi yang dilaporkan sejak tahun 2023.

“Ini bukan kasus atau masalah orang per orang. Kalau masalah dugaan mafia minyak tanah ini tidak ditindak, maka para mafia ini merasa kuat, kebal dan merasa lebih hebat dari kepolisian maupun pemerintah daerah,” tegas Rasman saat dikonfirmasi pada Kamis (12/12/2024).

BACA JUGA :  Pegawai Dishub Kepulauan Sula Diduga Aniaya Iparnya hingga Pingsan

Rasman yang juga sebagai praktisi hukum Maluku Utara merasa pesimis dengan kinerja Polres Kepulauan Sula karena laporan dugaan tersebut hingga kini belum didisiposisi oleh Kapolres AKBP Kodrat Muh Hartanto.

“Sebagai warga negara saya jadi pesimis, tapi sesungguhnya Kapolres ini pemimpin kita, maka kita harus menaruh harapan. Mudah-mudahan Bapak Kapolres dapat mengungkap dalang atau mafia BBM,” harapnya. (**)

Penulis : Aryanto

Editor : Diman Umanailo

Berita Terkait

Besok Polres Kepsul Bakal Periksa Oknum DPRD Kasus Dugaan Pemerkosaan
DPRD Kepsul Tuding Polres Intervensi Kasus Dugaan Pemerkosaan Libatkan Oknum Anggota Dewan
174 Termasuk Napi Korupsi di Lapas Ternate Diusulkan Terima Remisi
Jual Miras, Pemuda 28 Tahun di Ternate Ditangkap Polisi
Pengadilan Ternate Eksekusi Pengosongan Toko Golden Bakery
Berkas Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik di Polda Malut Dipertanyakan
Kasus Dugaan Pemerkosaan di Kepsul, Polisi: Pemanggilan Harus ada Persetujuan BK DPRD
Diduga Perkosa, Oknum Anggota DPRD Kepulauan Sula Belum Diperiksa Polisi

Berita Terkait

Kamis, 31 Juli 2025 - 20:53 WIT

Besok Polres Kepsul Bakal Periksa Oknum DPRD Kasus Dugaan Pemerkosaan

Rabu, 30 Juli 2025 - 21:12 WIT

DPRD Kepsul Tuding Polres Intervensi Kasus Dugaan Pemerkosaan Libatkan Oknum Anggota Dewan

Rabu, 30 Juli 2025 - 19:03 WIT

174 Termasuk Napi Korupsi di Lapas Ternate Diusulkan Terima Remisi

Rabu, 30 Juli 2025 - 10:42 WIT

Jual Miras, Pemuda 28 Tahun di Ternate Ditangkap Polisi

Selasa, 29 Juli 2025 - 13:54 WIT

Pengadilan Ternate Eksekusi Pengosongan Toko Golden Bakery

Selasa, 29 Juli 2025 - 12:55 WIT

Berkas Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik di Polda Malut Dipertanyakan

Senin, 28 Juli 2025 - 20:46 WIT

Kasus Dugaan Pemerkosaan di Kepsul, Polisi: Pemanggilan Harus ada Persetujuan BK DPRD

Senin, 28 Juli 2025 - 19:44 WIT

Diduga Perkosa, Oknum Anggota DPRD Kepulauan Sula Belum Diperiksa Polisi

Berita Terbaru