RAKYATMU.COM – Anggota Panwas Desa di Desa Kabau Pantai, Kecamatan Sulabesi Barat, Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara, Hamsa Masuku, diduga dikeroyok tim pendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati, Fifian Adeningsi Mus-H. M. Saleh Marasabessy (FAM-SAH). Polisi saat ini sudah menerima laporan pemukulan tersebut.
Hamsa Masuku mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Senin (11/11/2024) malam WIT. Kejadian tersebut bermula saat dirinya menghentikan aktivitas kampanye yang dilakukan oleh paslon FAM-SAH dikarenakan waktu yang ditentukan hanya sebatas pukul 12.00 WIT.
Sebelumnya, Hamsa menceritakan, setelah aktivitas kampanye dilakukan, pihak pendukung FAM-SAH meminta waktu kepada Panwascam dan Panwas Desa setempat untuk melanjutkan acara seremonial atau pesta joget untuk menghibur para pendukung yang hadir malam itu.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Setelah diberikan waktu, lanjut dia, pihak FAM-SAH kemudian memutar satu lagu dan acara pesta joget digelar hingga selesai. Akan tetapi, setelah pesta joget selesai, pihak pendukung masih saja melanjutkan acara tersebut, padahal waktu yang diberikan sudah habis.
Karena aktivitas tersebut masih tetap berjalan, Hamsa Masuku pun langsung berkoordinasi dengan anggota Panwascam Sula Barat dan menanyakan terkait dengan pesta joget tersebut.
“Disitu ketua dan pimpinan kemudian menyampaikan kepada saya untuk berkoordinasi dengan anggota Polsek Sula Barat agar berhentikan acara joget karena waktu kampanye sudah selesai. Tapi anggota Polsek bilang inikan wilayah kalian, seharusnya kalian yang kesana bilang dulu, nanti kalau tidak bisa baru kami dari belakang,” ujar Hamsa Masuku, Selasa (12/11/2024).
Dari arahan pimpinan dan setelah berkoordinasi dengan pihak kepolisian, dirinya pun langsung menuju ke lokasi acara. Di situ, Hamsa Masuku meminta pemain keyboard untuk menghentikan sementara musiknya. Akan tetapi, pihak keyboard langsung mengatakan bahwa tidak bisa, kalaupun ingin menghentikan musik maka Hamsa Masuku lah yang harus melakukannya sendiri.
“Saya langsung matikan dan mengambil mikrofon dan saya bicara. Siapa yang memberi izin keramaian, karena setahu saya tidak ada izin keramaian. Disitu langsung mereka menyerang saya, dan saya langsung dikeroyok,” ungkap Hamsa Masuku.
Hamsa Masuku mengaku, dirinya dipukul sekitar empat orang. Dari empat orang itu, dirinya hanya mengetahui salah satunya yaitu tim keamanan paslon bupati dan wakil bupati dan pasangan FAM-SAH dengan inisial JU.
“Banyak yang pukul, tapi yang saya kenal cuma satu orang itu,” akunya.
Terpisah, Kapolres Kepulauan Sula AKBP Kodrat Muh. Hartanto mengatakan, pihak kepolisian telah menerima laporan pemukulan tersebut. Kodrat menyampaikan, dari laporan itu, pihaknya sudah menindaklanjuti dengan dengan memeriksa korban dan melakukan visum.
“Nanti tindaklanjuti ke tahap berikutnya. Untuk saksi yang dimintai keterangan satu orang,” sebut Kodrat.(**)
Penulis : Aryanto
Editor : Redaksi