RAKYATMU.COM – Setelah Muhaimin Syarif memenuhi pemeriksaan KPK sebagai saksi kasus dugaan korupsi di lingkup Pemerintah Provinsi Maluku Utara pada 5 Januari 2024. Tepatnya 9 Januari, Jabatan Muhaimin sebagai Ketua DPD Gerindra didepak oleh DPP dan digantikan dengan Sahril Tahir.
Hal ini lantaran Muhaimin diduga terjerat kasus suap pengadaan dan perizinan proyek yang menyeret Gubernur nonaktif Abdul Gani Kasuba. Dasar inilah yang membuat nasib mantan Anggota DPRD Provinsi Maluku Utara itu dilengserkan dari Ketua DPD Partai Gerindra.
Apalagi semenjak Muhaimin dilanda masalah, dirinya lupa dengan tugasnya melakukan konsolidasi partai koalisi pemenang Prabowo-Gibran di Pilpres 2024. Masalah ini membuat Sahril Tahir kesulitan mengembalikan citra partai di mata publik, karena dua minggu terakhir partai mengalami persoalan personal sehingga mengganggu proses konsolidasi.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Mengembalikan citra partai di mata publik Maluku Utara dengan adanya kasus yang menyeret Muhaimin Syarif diperiksa KPK, ini merupakan pekerjaan yang berat bagi kami dan saya sebagai nahkoda dari partai ini, sangat berat,” ucap Sahril pada Jumat (12/1/2024) malam.
Sekarang ini, Muhaimin Syarif merupakan Calon Anggota DPR RI dan tidak bisa dicoret oleh partai. Spanduknya pun sudah tersebar di Maluku Utara berlatar Capres-Cawapres Prabowo-Gibran. Maka Sahril akan konsultasi dengan pengurus DPP untuk melakukan penertiban spanduk Muhaimin karena mengganggu pandangan masyarakat dengan adanya kasus pemeriksaan KPK kemarin.
“Mengganggu pandangan-pandangan orang bahwa mantan Ketua DPD ada tersangkut kasus. Kami berupaya untuk konsultasikan kepada DPP agar atribut yang tidak pantas atau merugikan partai akan kami benah. Apalagi Muhaimin Syarif adalah calon DPR RI yang sah dan tidak bisa dicoret. Agak mengganggu sedikit adalah jabatannya Ketua DPD,” tugasnya.
Meski begitu, Sahril tetap optimis dan tidak menyerah karena dia yakin bahwa citra partai akan dikembalikan dalam waktu dekat. Sebab sebagai seorang politikus yang sudah berpengalaman tidak mudah menyerah sebelum berjuang.
“Tapi sebagai seorang politisi tidak mungkin saya menyerah sebelum melihat sebuah hasil. Jadi saya dan teman-teman sudah sepakat bahwa berupaya untuk mengembalikan citra partai yang mungkin dalam dua minggu terakhir ini agak drop hanya karena ada persoalan personal yang mengganggu proses konsolidasi,” pungkasnya. (**)
Penulis : Haerudin Muhammad
Editor : Diman Umanailo