RAKYATMU.COM – Pimpinan kelompok penipuan salah satu pengusaha di Kabupaten Halmahera Timur, Maluku Utara jadi daftar pencarian orang (DPO). Kejadian ini terbongkar setelah pelaku berinisial JKD (37) dan H (28) ditangkap polisi gabungan di Jakarta.
“Sementara pelaku berinisial M yang juga merupakan pimpinan kelompok penipuan online masih dalam proses pencarian dengan status sudah dimasukkan dalam DPO,” kata Wadir Reskrimum Polda Malut AKBP Anjas Gautama Putra pada Sabtu (30/12/2023).
Penipuan ini bermula pada tanggal 26 Agustus 2023, pukul 14.58 WIT. Pengusaha bernama Jojo Wahab menerima panggilan telepon masuk mengatasnamakan Kasat Reskrim Polres Halmahera Timur AKBP Abdul Taufik, yang memintanya untuk menelepon Kapolres sekarang dengan alasan lagi perlu bantuan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Merasa tidak mencurigakan, Jojo pun menuruti dengan hendak menelpon sesuai arahan, namun dirinya lebih dulu dihubungi lewat sambungan via whatsApp dengan foto profil Kapolres yang memintanya mentransfer uang Rp 250 juta, tetapi hanya bisa menyanggupi Rp 200 juta.
Berdasarkan laporan polisi tanggal 28 nomor LP/B/51/VII/2023 /Polres Halmahera Timur, Anjas mengatakan, para pelaku mengatasnamakan pejabat Polri lalu menelepon pengusaha bernama Jojo Wahab untuk meminta uang sebesar Rp 200 juta.
“Pelaku berpura-pura jadi Kapolres dan Kasat Reskrim Halmahera Timur. Kemudian menelepon korban inisial JW dengan meminjam uang Rp 200 juta. Korban pun menuruti permintaan dari pelaku lalu mentransfer sejumlah uang sesuai dengan permintaan ke rekening yang sudah ditentukan,” ungkapnya.
Anjas menuturkan, usai mendapatkan uang hasil penipuan tersebut. Selanjutnya akan dialihkan ke beberapa akun rekening yang berbeda lalu ditransfer lagi ke pimpinan kelompok. Aksi penipuan itu sudah dijalankan sejak tahun 2019 silam.
Dari total hasil penipuan itu, kata Anjas, keduanya mendapatkan 5 persen. Selain itu, pihaknya juga mengamankan barang bukti 6 handphone, 80 ATM dari berbagai bank dan pakaian yang digunakan pada saat beraksi.
“Pelaku yang sudah diamankan dikenakan pasal 378 KUHPidana dan pasal 3 dan/atau pasal 4 dan/atau pasal 5 UU Nomor 8 tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang, dengan ancaman penjara 20 tahun dan denda paling banyak Rp 10 miliar,” pungkasnya. (**)
Penulis : Haerudin Muhammad
Editor : Diman Umanailo