Oknum TNI Kasus Dugaan Kekerasan Seksual di Kepulauan Sula Resmi Ditahan

- Wartawan

Senin, 30 Juni 2025 - 13:41 WIT

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi

Ilustrasi

RAKYATMU.COM – Oknum anggota TNI yang bertugas di Kodim 1510 Kepulauan Sula berinisial Serda AU alias Arifin telah ditahan di sel Polisi Militer Polisi Militer (POM) Daerah XV Pattimura terkait kasus dugaan kekerasan seksual terhadap seorang wanita berinisial SF.

Tidak hanya itu, terduga pelaku juga telah mengakui semua perbuatan yang telah dilakukan terhadap sepupunya itu sendiri, sehingga saat ini yang bersangkutan tengah menjalani pemeriksaan lebih lanjut di kantor POM Daerah XV Pattimura di Kota Ternate.

Bahtiar Husni, penasehat hukum terlapor SF mengaku, pihaknya sangat mengapresiasi kinerja dari Komandan POM karena telah menindaklanjuti kasus tersebut. Tentu langkah cepat yang dilakukan itu untuk segera menyelesaikan kasus yang melibatkan oknum TNI tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Yang bersangkutan sudah mengakui semua perbuatannya. Bahkan ancaman yang dilakukan juga sudah diakui, sehingga ia sudah ditahan, dan proses hukum saat ini sedang dilakukan. Kemungkinan besar akan dilakukan pelimpahan tahap dua di Ambon,” katanya, Senin (30/6/25).

Bahtiar menambahkan, karena yang bersangkutan telah mengakui semua perbuatannya maka, tentua dia juga harus mempertanggungjawabkan hal itu di mata hukum. Bahkan, Komandan POM juga tidak mentolerir perbuatan yang dapat memalukan nama institusi mereka.

“Kasus ini sudah menjadi atensi Komandan POM, sehingga secepatnya diselesaikan. Kami dari pihak keluarga maupun penasehat hukum akan melengkapi bukti-bukti yang ada, dan saksi-saksi akan kita lengkapi. Muda-mudahan ini bisa secepatnya agar proses hukum bisa berjalan dengan baik,” tandasnya.

Sekadar diketahui, kasus ini bermula pada tahun 2019, dimana pelapor mengikuti pelaku untuk sekedar jalan-jalan di Desa Gemba, Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat, Provinsi Maluku. Karena bermalam, pelaku mengajak pelapor untuk menginap di sebuah penginapan.

BACA JUGA :  Pendaftaran CPNS di Pulau Taliabu, Tersedia Kuota Satpol-PP dan Pemadam Kebakaran

Pelapor lantas mengikuti kemauan pelaku, karena pelaku merupakan kakak sepupunya sehingga dirinya tidak berpikiran yang macam-macam. Namun disaat hendak mau tidur, pelaku lantas ingin mencium pelapor sembari memaksa memegang payu daranya.

Tidak hanya itu, pelaku juga memaksa pelapor untuk memegang alat vitalnya, namun saat pelapor melawan dan bersuara, mulutnya ditutup oleh pelaku. Dari situ, pelaku mulai melakukan hal yang tidak senonoh itu. Akan tetapi, pelapor sempat menghindar dan mengunci diri di kamar mandi.

Saat pelapor lari ke kamar mandi, saat itu dia sudah tidak mau untuk keluar karena takut. Namun pelaku membujuk agar keluar dan segera tidur, karena pelaku berjanji tidak lakukan hal itu lagi, sehingga pelapor keluar tetapi tidak berani untuk tidur sampai pulang.

Setelah itu, peristiwa tersebut kembali terjadi saat pelaku mengajak pelapor untuk pergi ke salah satu rumah tukang berobat kandungan atau biang. Pasalnya, pelapor sudah terlambat datang bulan sehingga pelaku mengajak untuk pergi mengecek kandungan.

Sialnya, pelaku lantas membawa pelapor di salah satu penginapan di Kelurahan Paso, Kecamatan Teluk Ambon Baguala. Di tempat tersebut, pelapor lantas dipaksa untuk melayani biarahi dari pria bejat itu. Akibatnya, pelapor mulai demam kurang lebih satu Minggu.

Setelah beberapa bulan, pelapor kembali diajak untuk berhubungan lagi, tetapi dia beralasan masih sakit, namun pelaku terus memaksa, tetapi pelapor sudah tidak mau bertemu. Kemudian tidak berselang lama pelaku kembali mengajak, namun kali ini ia mulai melakukan pengancaman.

Rupanya, pada saat pemerkosaan pertama dilakukan, pelaku sempat mengambil foto darah perawan dari pelapor sehingga dokumentasi itu dilakukan untuk mengancam. Apabila tidak melayani nafsunya maka pelaku akan menyebar foto tersebut.

BACA JUGA :  Tujuh Serdik Sespimti Polri Laksanakan PKDN di Maluku Utara Bahas Antisipasi Konflik Jelang Pemilu

Sialnya, hal itu bukan sekadar ancaman, tetapi pelaku sudah mengirim ke salah satu kakak pelapor bernama Mini. Itu diketahui setelah pelaku mengirim bukti dalam bentuk scerenshoot. Saat itulah pelapor mulai mengikuti kemauan pelaku lantaran takut keluarganya malu, sehingga tidak lagi bisa kuliah.

Dengan terpaksa hubungan itu sering dilakukan di beberapa tempat lainnya hingga berlanjut sampai di Kepulauan Sula, lantaran sering mendapat ancaman dari pelaku. Hingga suatu ketika pelapor sudah tidak mampu tahan dan beritahu kepada pelaku agar datang ke rumahnya untuk bertanggung jawab.

Meskipun begitu, pelaku masih saja bersikeras untuk bertemu dengan pelapor, namun sudah tidak mendapat respon baik dari pelapor. Atas hal itu, pelaku lantas mengirim foto kepada kakak dan teman-teman pelapor sehingga dari situ dia sudah tidak lagi aktif di WhatsApp.

Atas hal itu, pelapor mulai berani mengambil tindakan dengan memberi kuasa kepada Yayasan Lembaga Bantuan Hukum (YLBH) Malut untuk melaporkan kasus tersebut ke Polisi Militer Daerah XV Pattimura tentang dugaan pornografi sebagaimana dalam Pasal 29 UU Nomor 14 Tahun 2008 Jo Pasal 13 UU Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual.

Kemudian, Pasal 27 ayat 1 dan Pasal 29 UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), Pasal 14, 15 dan 16 UU Nomor 12 Tabun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual yang diduga dilakukan oleh pelaku berinisial Serda Arifin kepada pelapor. (**)

Editor : Redaksi

Berita Terkait

Diduga Korupsi, Kepala DKP Kepulauan Sula Diperiksa
Selain Oknum DPRD, Polres Kepsul Diminta Serius Tangani 21 Kasus Kekerasan Seksual
Publik Tantang Polres Kepsul Usut Tuntas Dugaan Pemerkosaan Libatkan Oknum DPRD
KM Permata Obi Berulangkali Kedapatan Bawa Miras di Maluku Utara
Polisi Limpahkan Berkas Tersangka Narkotika ke Kejari Ternate
Polres Ternate Lakukan Penertiban Parkir Liar di Depan Pasar Barito
Curi 4 Motor, Dua Pria Asal Ternate dan Galela Diringkus Polisi
Polisi Kembali Ciduk Pelaku Jual Cap Tikus di Ternate

Berita Terkait

Kamis, 14 Agustus 2025 - 22:33 WIT

Diduga Korupsi, Kepala DKP Kepulauan Sula Diperiksa

Rabu, 13 Agustus 2025 - 20:57 WIT

Selain Oknum DPRD, Polres Kepsul Diminta Serius Tangani 21 Kasus Kekerasan Seksual

Selasa, 12 Agustus 2025 - 20:40 WIT

Publik Tantang Polres Kepsul Usut Tuntas Dugaan Pemerkosaan Libatkan Oknum DPRD

Selasa, 12 Agustus 2025 - 12:47 WIT

KM Permata Obi Berulangkali Kedapatan Bawa Miras di Maluku Utara

Selasa, 12 Agustus 2025 - 11:02 WIT

Polisi Limpahkan Berkas Tersangka Narkotika ke Kejari Ternate

Senin, 11 Agustus 2025 - 16:47 WIT

Polres Ternate Lakukan Penertiban Parkir Liar di Depan Pasar Barito

Senin, 11 Agustus 2025 - 14:27 WIT

Curi 4 Motor, Dua Pria Asal Ternate dan Galela Diringkus Polisi

Rabu, 6 Agustus 2025 - 15:16 WIT

Polisi Kembali Ciduk Pelaku Jual Cap Tikus di Ternate

Berita Terbaru

Kepala Dinas Kesehatan Pulau Taliabu, Kuraisia Marsaoly. (Rakyatmu)

Daerah

Dinkes Pulau Taliabu Gelar Jalan Sehat Jelang HUT RI

Jumat, 15 Agu 2025 - 21:04 WIT

Kantor Bupati Kepulauan Sula. (Istimewa/Rakyatmu)

Ragam Berita

KPPN Ternate Nobatkan Kepulauan Sula Pengelola TKD Terbaik

Kamis, 14 Agu 2025 - 22:42 WIT

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kepulauan Sula, Sahlan Norau. (Istimewa)

Hukrim

Diduga Korupsi, Kepala DKP Kepulauan Sula Diperiksa

Kamis, 14 Agu 2025 - 22:33 WIT